Muqaddimah

Masjid sebagai tempat beribadah umat Islam memiliki fungsi yang beragam, baik untuk menjalankan ibadah ukhrawi maupun ibadah duniawi. Masjid sebagai tempat shalat, dikunjungi oleh umat Islam minimal 5 kali setiap hari, dari sejak Subuh di pagi hari sampai Isya' dimalam hari. Pada setiap hari Jum’at, umat Islam berbondong-bondong mengunjungi maSjid untuk melaksanakan shalat Jum’at. Dan ketika seorang muslim meninggal dunia, jenazahnyapun dishalatkan di masjid. Begitu pula ketika akan menunaikan ibadah haji, keberangkatannya seharusnya berawal pula dari masjid. Seyogyanyalah kehidupan umat Islam selalu berawal dari masjid dan berakhir di masjid.
Perkembangan masjid di seluruh dunia menunjukkan peningkatan, baik di dunia Timur maupun Barat. Di Inggris misalnya, mulai tampak pembangunan masjid-masjid baru sejalan dengan perkembangan Islam di sana. Di Indonesiapun menunjukkan perkembangan yang luar biasa, di setiap kampung, desa, kecamatan bahkan di sekolah dan di kantor-kantor pemerintah dibangun masjid yang besar gejala ini menunjukkan perkembangan yang positif dari fisik maupun kerohanian. Namun sebagian orang berpendapat, bahwa keadaannya masih dalam perkembangan yang bersifat fisik saja belum menyentuh aspek spiritualnya. 

Timbul opini yang berbeda mengenai pengertian, peran dan fungsi masjid dalam kehidupan dunia dan akhirat. Seolah pengertian masjid belum selaras dengan peran dan fungsi yang sebenarnya, sebagaimana dimaksudkan oleh Yang Maha Kuasa seperti yang tercantum dalam Al Qur'an. Di satu sisi dalam rangka hablumminallah, masjid diartikan sebagai tempat bersujud kepada Sang Pencipta. Tetapi dalam rangka hablumminannas masjid belum secara optimal berperan dan berfungsi sebagai tempat pembangunan rohani dan akhlak manusia..

Manusia selama hadir di dunia memiliki 3 peranan yaitu sebagai makhluk Allah, hamba Allah, dan sebagai khalifah Allah. Ketiga peranan ini menimbulkan fungsi, yaitu ada sesuatu yang harus dilakukan manusia selama ada di dunia ini. Peranan dan fungsi ini seringkali tidak banyak dimengerti dan diketahui oleh manusia, begitu pula oleh umat Islam sendiri.

Sebagai makhluk Allah, manusia harus selalu bertasbih dan mengingat Allah baik dalam keadaan senang maupun susah; baik dalam keadaan kaya maupun miskin; baik dalam keadaan sehat maupun sakit; baik dalam keadaan beribadah maupun ketika bekerja, berolahraga ataupun ketika sedang santai; baik ketika sedang memperoleh amanah menjadi pejabat atau pernimpn maupun ketika tidak jadi pemimpin. Selain itu manusia harus senantiasa bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diperoleh selama hidup di dunia.

Sebagai hamba Allah manusia mempunyai fungsi untuk selalu menyembah Allah SWT, selaku Pencipta manusia dan seluruh alam serta seisinya. Selain itu harus senantiasa berserah diri, tunduk dan patuh kepada Allah SWT. Umat Islam patut bersyukur bahwa ternyata atas kehendakdan karunia Allah seluruh bumi ini ditetapkan sebagai masjid, tempat bersujud. 
Sebagai khalifah mempunyai fungsi untuk memakmurkan dunia, berlaku adil dan tidak merusak. Dalam kenyataannya manusia Indonesia belum sepenuhnya mampu melaksanakan tugasnya selaku khalifah seperti yang dituntut dalam Al Qur'an dan Hadits. 

Jika masjid secara fisik bisa dijadikan titik tolak dari semua perbuatan manusia, maka insya Allah manusia bisa mendapat taufik dan hidayah dari Allah SWT, sebagaimana yang dijanjikan Allah dalam surat At Taubah ayat 18 yang berbunyi: 

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَٰجِدَ ٱللَّهِ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا ٱللَّهَ ۖ فَعَسَىٰٓ أُو۟لَٰٓئِكَ أَن يَكُونُوا۟ مِنَ ٱلْمُهْتَدِينَ 
"Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk."(QS At Taubah:18)
Jadi, jangan berharap akan memperoleh petunjuk, hidayah atau inayah, apabila kita tidak berbuat untuk memakmurkan masjid. Memakmurkan masjid adalah suatu kebutuhan yang mutlak bagi setiap pribadi muslim agar dirinya senantiasa dalam lindungan dan bimbingan Allah SWT. Allah tidak akan membah nasib suatu kaum kalau kaum itu tidak berusaha merubahnya atau berusaha mendapatkan petunjuk itu.

Dari sebuah masjid akan dikumandangkan seruan adzan yang mengagungkan asma Allah, mengajak manusia untuk selalu dekat dengan Allah SWT dan sebagai ajakan menuju kepada kemenangan. Dengan adzan, manusia diperingatkan pula untuk memperhatikan waktu shalat. 
Suara adzan tersebut mengingatkan manusia untuk tidak lupa bersujud pada sang Maha Pencipta. Waktu shalat menjadi teratur sesuai dengan Firman Allah dalam surat Al Ashr ayat 1-3:
Allah SWT berfirman:
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)

"Demi masa.Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." (Q.S Al Ashr ayat 1-3)


Komentar